RIE Parenting, Hargai Bayi Layaknya Orang Dewasa


”Ghasa, mama ke kamar mandi dulu ya sebentar” atau “Ghasa, popoknya mama ganti ya, boleh nggak?”

Ucapan-ucapan itu kerap meluncur dari mulut Nindya pada Ghasa, anak bayinya yang baru berusia 2 bulan. Mungkin ada yang geli dengan cara Nindya itu, ”Bayi kok diajak ngomong, emangnya ngerti?”

Namun, apa yang dilakukan Nindya dengan mengajak anak bayinya bercakap itu bisa dikatakan penerapan dari metode pengasuhan RIE (Resources for Infant Educarers).

Menurut metode RIE ini, berkomunikasi dan meminta izin pada anak bayi selayaknya pada manusia dewasa adalah bentuk menghargai dan menghormati bayi sebagai manusia yang unik, bukan semata-mata objek yang tidak berdaya.

Pencetus metode RIE, Magda Gerber, mengatakan, dengan mengajak anak bayi bercakap-cakap, meskipun belum mengerti, akan membuat si bayi merasa aman, otonom, kompeten, dan terhubung. ”Ketika kita membantu seorang anak bayi merasa aman, merasa dihargai, merasa bahwa seseorang sangat tertarik pada saya. Kita mempengaruhi kepribadian anak itu dan cara anak itu melihat kehidupan,” kata pendidik anak usia dini di Amerika Serikat ini dalam situsnya www.magdagerber.org.

Menurutnya, metode RIE ini berlandaskan pada pengamatan yang mendalam seorang ibu terhadap pentingnya komunikasi dan kebutuhan bayi. Semakin banyak orangtua mengamati bayinya, semakin dalam pemahaman orangtua untuk memenuhi kebutuhan bayi selama dua atau tiga tahun pertama kehidupan.

Dengan berkomunikasi selama merawat bayi, seperti mengganti popok, memberi makan, mandi, memberi baju, dan sebagainya, orangtua mendorong bayi untuk aktif. Orangtua menciptakan peluang pada bayi untuk berinteraksi, bekerjasama, menciptakan keintiman, dan kesenangan selama mereka menghabiskan waktu bersama.

Dalam metode RIE ini, orangtua juga direkomendasikan untuk memberi bayi kesempatan bergerak bebas dan memulai kegiatan yang dipilih sendiri. Orangtua berlatih mengamati secara sensitif agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi, termasuk kebutuhannya untuk dipegang.

Metodologi RIE ini ditujukan pada bayi usia 0-18 bulan. Selama masa perawatan, orangtua harus menghindari berbicara menggunakan bahasa bayi.

Metode RIE juga menganggap bahwa ayunan bayi, bouncer, dan gendongan bayi tidak diperlukan sebab dikhawatirkan bayi tidak bisa melatih tubuh mereka secara penuh. Mainan yang ringan juga tidak dianjurkan diberikan karena menghibur bayi secara pasif sehingga membuatnya tidak aktif mengeksplorasi lingkungannya.

Gaya pengasuhan RIE ini ngetrend di kalangan selebriti di New York, seperti Jamie Lee Curtis, Tobey Maguire, Hank Azaria, dan Felicity Huffman. Sekilas, metode pengasuhan RIE ini mirip Attachment Parenting (AP), namun sebetulnya metode RIE dan AP berbeda dalam teori dan praktik, meskipun keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan situasi yang aman pada bayi dan responsif terhadap kebutuhan bayi. Perbedaannya, fokus AP adalah membangun keterikatan yang sehat melalui koneksi fisik dengan jargon ”Jaga bayi Anda tetap dekat”, sementara pendekatan RIE menekankan pengembangan koneksi pikiran atau ”Perhatikan dan komunikasikan”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernah Merasa Seperti Terjatuh Saat Tidur? Apa Penyebabnya, ya?