RIE Parenting, Hargai Bayi Layaknya Orang Dewasa
”Ghasa, mama ke kamar mandi dulu ya sebentar” atau “Ghasa, popoknya mama ganti ya, boleh nggak?” Ucapan-ucapan itu kerap meluncur dari mulut Nindya pada Ghasa, anak bayinya yang baru berusia 2 bulan. Mungkin ada yang geli dengan cara Nindya itu, ”Bayi kok diajak ngomong, emangnya ngerti?” Namun, apa yang dilakukan Nindya dengan mengajak anak bayinya bercakap itu bisa dikatakan penerapan dari metode pengasuhan RIE (Resources for Infant Educarers). Menurut metode RIE ini, berkomunikasi dan meminta izin pada anak bayi selayaknya pada manusia dewasa adalah bentuk menghargai dan menghormati bayi sebagai manusia yang unik, bukan semata-mata objek yang tidak berdaya. Pencetus metode RIE, Magda Gerber, mengatakan, dengan mengajak anak bayi bercakap-cakap, meskipun belum mengerti, akan membuat si bayi merasa aman, otonom, kompeten, dan terhubung. ”Ketika kita membantu seorang anak bayi merasa aman, merasa dihargai, merasa bahwa seseorang sangat tertarik pada saya. Kita mempengaruhi kepribad